Dosen UNY Latih Bahasa Prancis untuk Calon Pengawak Alutsista TNI, Disorot Presiden Prabowo dan Macron

Program pelatihan intensif di AKMIL Magelang ini libatkan delapan dosen UNY dan mendapat apresiasi tinggi dalam kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia dan Presiden Prancis.

MCI – Magelang, Jateng | Delapan dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mendapat kehormatan luar biasa untuk terlibat dalam program strategis nasional: pelatihan bahasa Prancis bagi calon pengawak alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Program ini digelar atas penugasan langsung dari Rektor UNY dan berlangsung sejak Maret hingga Juli 2025 di lingkungan Akademi Militer (AKMIL) Magelang. Pelatihan diselenggarakan dalam format super intensif, dengan durasi 8 jam pelajaran per hari (8 JP/hari) selama hampir empat bulan.

Sebanyak 100 personel TNI, terdiri dari perwira dan bintara dari tiga matra — TNI AD, TNI AL, dan TNI AU — menjadi peserta program ini. Selain delapan dosen dari UNY, pelatihan juga melibatkan para pengajar dari Badan Pendidikan dan Pelatihan (BADIKLAT) Kementerian Pertahanan RI serta tenaga pengajar dari Institut Français d’Indonésie (IFI).

Baca juga :  https://mediacitraindonesia.com/dua-spbu-di-gunungkidul-disanksi-karena-manipulasi-qr-code-bbm-subsidi-pasokan-dihentikan-satu-bulan/

Puncak program terjadi pada 29 Mei 2025, saat lokasi pelatihan mendapat kunjungan kenegaraan dari dua pemimpin negara: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kunjungan ini turut dihadiri oleh delegasi resmi kedua negara dan disambut hangat oleh Kolonel Caj. Andi Indarto, Koordinator Program, serta Brigjen Czi Heru Prayitno, S.I.P., Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan.

Dalam momen yang bersejarah tersebut, Presiden Macron berkesempatan berdialog langsung dengan salah satu dosen UNY, Dr. Herman, M.Pd., mengenai capaian pelatihan dan kesiapan para prajurit TNI dalam penguasaan bahasa asing.

“Kedua presiden menyampaikan apresiasi dan kepuasan atas kualitas pengajaran serta semangat para peserta pelatihan,” ujar Dr. Herman, M.Pd.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi simbol penguatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Prancis, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan semangat baru bagi para prajurit TNI dalam menyongsong era baru kekuatan militer nasional, terutama dalam penguasaan teknologi dan alutsista canggih buatan Prancis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *