mediacitraindonesia.com – Gunungkidul, DIY | Aliansi Front Jihad Islam (FJI) Kabupaten Gunungkidul menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Gunungkidul, Sabtu (29/3). Aksi yang berlangsung dari pukul 12.00 hingga 13.20 WIB ini bertujuan memberikan dukungan penuh terhadap revisi Undang-Undang (UU) TNI Nomor 34 Tahun 2004.
Dipimpin langsung oleh Ketua FJI Gunungkidul, Ustad Suyadi, aksi ini diikuti sekitar 20 anggota yang membawa spanduk berisi dukungan terhadap TNI. Dengan menggunakan megaphone, mereka menyerukan pentingnya penguatan TNI dan menolak segala bentuk upaya adu domba terhadap institusi pertahanan negara.
Dalam orasinya, Ustad Suyadi menegaskan bahwa TNI adalah saudara rakyat dan harus didukung penuh. Ia menilai banyak pihak mencoba melemahkan TNI dengan propaganda yang menyesatkan.
“Banyak yang ingin mencuci otak masyarakat agar membenci TNI. Ini tidak boleh dibiarkan! TNI adalah penyelamat NKRI, benteng pertahanan kita! Bersama rakyat, TNI kuat!” tegasnya di tengah orasi yang disambut pekikan takbir dari peserta aksi.
Baca juga : https://mediacitraindonesia.com/kodim-0730-gunungkidul-dampingi-kunjungan-bupati-ke-lokasi-banjir-di-semanu/
Ia juga mengkritik aksi-aksi tertentu yang menolak revisi UU TNI, menuding bahwa banyak dari mereka ditunggangi kepentingan politik dan dibiayai pihak tertentu.
“Kita harus sadar! Jangan mau dipecah-belah! TNI butuh regulasi yang lebih kuat agar bisa menjalankan tugas dengan lebih efektif!” serunya.
Rangkaian Aksi Damai Berlangsung Tertib
Sebelum aksi, peserta terlebih dahulu melaksanakan shalat Dzuhur di Masjid Al Ikhlas Wonosari. Setelah itu, mereka berjalan menuju Kantor DPRD Gunungkidul untuk menyampaikan aspirasi. Tepat pukul 13.20 WIB, aksi selesai dan peserta kembali ke masjid dengan tertib.
Menurut FJI, revisi UU TNI sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan memperjelas tugas serta kewenangan mereka. Dengan dasar hukum yang lebih kuat, TNI diyakini akan semakin efektif dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Aksi ini mendapat perhatian masyarakat sekitar dan berlangsung kondusif. FJI menegaskan bahwa gerakan ini adalah murni bentuk kepedulian terhadap bangsa, bukan gerakan politik.
“TNI adalah benteng terakhir negara! Kami akan terus mendukung mereka!” pungkas Ustad Suyadi.