Mediacitraindonesia.com – Yogyakarta | Suraloka Interactive Zoo Yogyakarta, Kebun binatang mini yang terletak di kaki Gunung Merapi ini, menghadirkan empat zona baru, yakni Nocturnal Zone, Freshwater Aquariums, Saltwater Aquariums dan Reptile Tunnel yang dirancang untuk memberikan edukasi sekaligus hiburan bagi semua kalangan. Zona tersebut menghadirkan zona baru yang penuh dengan pengalaman edukasi dan rekreatif.
General Manager Suraloka Interactive Zoo, Endra Sutapa mengatakan, pengembangan zona baru ini merupakan bagian dari komitmen kebun binatang dalam menghadirkan pengalaman interaktif bagi pengunjung.
“Kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda dan lebih dekat dengan alam. Zona baru ini memungkinkan pengunjung untuk lebih memahami kehidupan satwa nokturnal, ekosistem air tawar dan laut, serta mengenal berbagai jenis reptil dalam suasana yang aman dan nyaman,” katanya, Sabtu (29/3/2025).
Endra melanjutkan zona baru yang dihadirkan okeh Suraloka Interactive Zoo ini awalnya adalah zona anggrek Zoo. Namun karena tuntutan kebutuhan, maka zona anggrek dirombak untuk melengkapi apa yang sudah ada di kebun binatang mini ini.
“Karena di dalam itu kan tadinya masih campur, belum terzonasi dengan baik. Nah di sini kita mulai terzonasi dengan baik, mulai dari nocturnal yang berupa mamalia, reptil, binatang malam,” ujarnya.
Setelah melewati zona nocturnal, lanjut Endra, pengunjung akan dibawa ke zona aquatic dan naik ke zona reptil. Kemudian adanya plaza di zona baru ini untuk memberikan kesempatan pengunjung berswa foto dan menampung kegiatan-kegiatan edukasi.
“Gen Z ini kan sukanya selfi ya, kita sediakan di sini. Kemudian plaza juga bisa digunakan untuk event-event yang sifatnya edukatif, ulang tahun sehingga menyajikan suasana dan nuansa yang berbeda,” ujarnya.
Endra mengungkapkan, jumlah hewan yang berada di Suraloka Interactive Zoo ini berkisar 250 spesies. Dari jumlah tersebut, hewan yang paling susah didapatkan adalah siamang karena termasuk hewan yang dilindungi.
“Siamang itu susah karena dilindungi sehingga kita harus aktif kolaborasi dengan BKSDA agar bisa dititipi. Ini kan titipan semua, termasuk binturong ini titipan BKSDA karena kita juga sudah resmi berijin. Kalau berijin pasti disupport dari pihak terkait,” paparnya.
Endra mengungkapkan bahwa sementara untuk treatment hewan-hewan yang ada, ada keeper khusus yang menjaga dan memahami setiap karakter hewan. Mulai cara makan, kapan memberi makan dan perlakuannya.
“Sama-sama binturong, itu juga perlakuannya berbeda. Jadi kita seperti momong anak gitu dengan hati. Kuncinya untuk tanaman dan hewan ini memang dari hati,” tandasnya.
Endra menargetkan kunjungan pada musim libur lebaran ini bisa mencapai 3ribu kunjungan per hari.
“Jumlah ini dianggap logis ditengah maraknya persaingan saat ini. Targetnya 3ribu kunjungan. Untuk harga tiket di zona baru ini Rp 20ribu, dan zona di dalam itu Rp 35ribu. Tapi kalau beli tiket terusan itu cukup membayar Rp 45ribu saja,” imbuhnya.
Marketing Manager Suraloka Interactive Zoo, Fawwas menambahkan, zona baru ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari destinasi edukatif dan menyenangkan.
“Kami ingin menjadikan Suraloka Interactive Zoo sebagai tempat yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan baru bagi pengunjung. Dengan konsep interaktif, kami memastikan setiap pengalaman di sini berkesan dan informatif,” katanya.
Suraloka Interactive Zoo selalu berupaya memberikan pengalaman terbaik dengan menghadirkan satwa yang dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung.
“Dengan demikian, kebun binatang ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga wahana edukasi yang menginspirasi kepedulian terhadap alam dan satwa liar,” pungkas Fawwas.