MCI – Gunungkidul, DIY | Polemik hasil Lomba Baris-Berbaris (Tonti) tingkat Kabupaten Gunungkidul terus memanas. Setelah upaya mediasi antara pihak SD Negeri Wonosari I dan tim juri tak membuahkan hasil, sekolah tersebut berencana melapor langsung kepada Bupati Gunungkidul.
Pelatih Tonti SDN Wonosari I, Aditama Natalino, menilai keputusan juri yang mengubah nilai timnya dari nol menjadi 60 tidak sesuai dengan aturan penilaian. Ia menegaskan, skor tersebut tetap tidak mencerminkan performa anak didiknya di lapangan.
“Nilai 60 itu pun salah, karena di aturan juri nilai tersebut diberikan kalau peserta melakukan gerakan salah. Kalau gerakannya benar, minimal nilainya 70,” ujar Tama, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, alasan tim juri yang menyebut keputusan sudah final dan tidak bisa diganggu gugat justru memperkeruh suasana. Ia menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan terus memperjuangkan agar hasil lomba dianulir sebelum piala resmi diserahkan kepada pemenang.
Diketahui, hasil pemenang lomba Tonti tingkat kabupaten sudah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gunungkidul dan ditetapkan melalui surat keputusan (SK). Namun, Tama menilai keputusan itu belum sepenuhnya final.
“Meskipun sudah ditandatangani dan di-SK-kan, tapi kan belum resmi. Resminya itu saat penyerahan piala. Makanya kami masih berharap bisa diubah,” tegasnya.
Tama mengungkapkan, sejumlah wali murid juga memberikan dukungan penuh dan bahkan berencana mengadukan kasus ini langsung kepada Bupati Gunungkidul melalui kanal aduan 24 jam milik pemerintah daerah.
“Wali murid sudah menghubungi saya, katanya mau menyampaikan keluhan ke Ibu Bupati lewat kanal aduan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Gunungkidul, Heru Pranowo, menegaskan bahwa keputusan hasil lomba sudah final dan tidak bisa dibatalkan.
“Pemenang tidak bisa dianulir. Setelah lomba selesai, juri sudah pleno dan kami pastikan tidak ada masalah. Hasil pleno itu yang kami sahkan,” tegas Heru.
Meski demikian, langkah SDN Wonosari I untuk melapor langsung ke Bupati menandakan polemik ini belum benar-benar usai. Publik pun kini menanti bagaimana sikap Pemkab Gunungkidul dalam merespons keluhan yang mencuat dari ajang bergengsi antar-sekolah dasar tersebut.















