MCI – Sleman, DIY | – Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta bersama Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah resmi memulai pembangunan Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Semesta pada Selasa (3/6) di Gamping, Sleman.
TK ini akan menjadi tonggak baru pendidikan dari ‘Aisyiyah sebagai bentuk konkret dari visi pendidikan berwawasan global, inklusif, dan islami.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, mengatakan, pendirian TK ABA Semesta menjadi bagian dari kesinambungan kepeloporan Aisyiyah dalam mendidik anak-anak usia dini.
“Pendidikan menurut Aisyiyah adalah kunci merubah nasib bangsa. Berdirinya freobel school bagian dari upaya Aisyiyah untuk memajukan bangsa,” kata Salmah dalam sambutannya, Selasa (3/6/2025).
Dijelaskan Salmah, TK ABA Semesta dibangun bukan untuk menggantikan TK ABA yang telah berdiri sebelumnya. Namun TK ABA Semesta ini akan menjadi pelengkap dengan pendekatan strategis dan inovatif dalam merespons tantangan pendidikan abad ke-21. Harapannya, hadirnya TK ABA Semesta mampu menjawab tantangan pendidikan yang semakin kompleks.
“Fokus utama TK ABA Semesta adalah pendidikan multibahasa (multilingual) sebagai jembatan pengenalan budaya, dengan tetap berpijak pada nilai-nilai moral, etika, budaya, akhlakul karimah, dan religiusitas,” ujarnya.
“Harapannya TK ABA Semesta ini akan mempunyai perbedaan dengan TK ABA yang telah didirikan sebelumnya dan harapan kami karena ini berwawasan global, TK ini akan mengajarkan banyak hal tentunya tidak hanya akademis tetapi juga akan mengenalkan bagaimana keberagaman untuk siswa yang hidup di dunia yang saling terhubung,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta, Siti Noordjannah Djohantini mengungkapkan, ‘Aisyiyah telah menjadi pionir pendidikan anak sejak tahun 1919 dan harus terus menjadi garda depan. Misinya bukan hanya soal kuantitas, namun pendidikan berkualitas yang memberikan fondasi agama, ilmu pengetahuan dan akhlak dengan pendekatan yang menyenangkan.
“Kami mendorong TK ABA Semesta mampu menjadi pusat pendidikan yang kompetitif, menjadi tempat pengembangan TK dan PAUD ‘Aisyiyah secara nasional. Keberadaan TK ABA tentu harus semakin dirawat dan dikembangkan oleh ‘Aisyiyah,” kata Noordjannah.
Baca Juga..
Gunungkidul Luncurkan Program Wakaf Uang untuk Dukung Penurunan Stunting dan Penguatan Ekonomi Umat
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengapresiasi atas pembangunan TK ABA Semesta. Ia menilai, gagasan besar seperti ini merupakan bentuk keberanian dalam menjawab tantangan zaman dan membangun masa depan secara sadar.
Menurut Haedar, pendirian TK ABA Semesta sangat kontekstual dalam menghadapi era persaingan global di dunia pendidikan. Sebab hanya lembaga yang mampu bersaing dan berubah yang akan tetap relevan dalam dunia yang terus bergerak cepat.
“Masa depan jangan dibiarkan datang sendiri tanpa persiapan, tetapi harus diikhtiarkan dengan rancang bangun yang berwawasan luas dan jauh ke depan (futuristic oriented),” kata Haedar.
“Siapa yang tak mampu bersaing maka akan ketinggalan zaman yang terus berubah cepat,” lanjut Haedar.
Haedar menjelaskan, globalisasi adalah arus besar yang tak bisa dihindari. Oleh karenanya, lembaga pendidikan seperti TK ABA Semesta harus tampil terbuka, adaptif, dan memiliki daya saing tinggi.
“Lebih dari itu, Islam adalah agama yang bermisi dan berorientasi rahmatan lil-‘alamin, yakni agama yang mendunia untuk menebar serbakebaikan bagi alam semesta,” pungkas Haedar. (*Ken).