mediacitraindonesia.com – Sleman, DIY | 1 Maret 2025, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mendukung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) di DIY untuk terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Menteri Desa PDT, Ahmad Riza Patria mengatakan, dukungan itu dilakukan melalui keterlibatan dalam mengelola serta mensuplai bahan makanan untuk program tersebut.
“BUMDes, BUMDesma, seluruh kepala desa dan perangkat desa, pendamping desa, jajaran untuk mempersiapkan agar seluruh wilayah desa, potensi desa bisa ditanam padi, sayur mayur, buah-buahan, ternak ayam, ikan, kambing, sapi, telur dan sebagainya untuk dapat memenuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis,” katanya di sela Groundbreaking Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Puri Mataram Sleman DIY, Jumat (28/2/2025).
Riza menyebut, pembangunan 23 SPPG secara serentak di DIY ini berasal dari dana BUMDesma sebesar 20 persen, investor maupun sponsor. Bahkan pihaknya tak menolak siapapun yang ingin terlibat dalam pembangunan SPPG ini, akan diterima dengan baik.
“BUMDesma memiliki keterbatasan dana. Jadi selain dari patungan, modal sendiri BUMDesma juga dari masyarakat, siapa saja yang ingin terlibat, terbuka,” jelasnya.
Riza mengungkap, saat ini ada sekitar 501 BUMDesma di Indonesia yang siap mendukung program MBG dan 43 diantaranya aktif sebagai pemasok bahan MBG. Jumlah tersebut diprediksi akan semakin besar dengan perputaran uang yang semakin meningkat.
“Nanti ke depan akan empat sampai delapan kali peredaran perputaran uang di desa, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Menurut Riza, desa memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi besar Indonesia menuju 2045 atau Indonesia Emas. Satu pilar utama dalam pembangunan desa adalah memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap pangan bergizi.
“Oleh karena itu Kemendes PDT menginisiasi program revitalisasi BUMDesma menuju makan bergizi gratis yang menempatkan badan usaha milik desa sebagai pengelola lumbung pangan desa,” imbuhnya.
Sementara Direktur BUMDes Tridadi Makmur, Raden Agus Choliq menambahkan, pembangunan 23 SPPG secara serentak ini tersebar di 3 kabupaten DIY, yakni di Sleman, Kulon Progo dan Gunungkidul.Pembangunan SPPG ini menjadi upaya desa mensuplai makanan untuk anak sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMA dan ibu hamil yang berada di seputar titik dapur.
“Kami memang mengajukan diri, baik dari BUMDes maupun BUMDesma. Prosesnya sudah lebih dari 3 bulan yang lalu. Kami targetkan mulai April dapurnya sudah bisa beroperasi dengan memberikan 3500 porsi untuk penerima manfaat,” tandasnya.
Agus mengungkapkan, nantinya suplai bahan pokok akan dilakukan oleh BUMDes. Sebab saat ini BUMDes memiliki program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Kemendes PDT.
“Program ketahanan pangan ini akan kita berdayakan BUMDes untuk berproduksi misalnya ada BUMDes yang berproduksi sayur, telur, buah, lauk dan sebagainya. Ini akan kita bagi-bagi sehingga mereka bisa mensuplai kami,” jelasnya.
Agus mengatakan, BUMDes yang ada di DIY nantinya akan bersatu untuk mensuplai bahan makanan yang dibutuhkan oleh dapur.
“Nanti ambil dari petani setempat. Kalau BUMDes di Sleman itu ada 70 an, tapi yang terpakai untuk SPPG ini ada 19,” imbuhnya. (Ken).