MCI – Pekanbaru, Riau | Sebanyak 82 peserta dengan antusias mengikuti Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian. Kegiatan ini berlangsung di Grand Elite Hotel, Pekanbaru, dan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dr. Syahrial Abdi, AP, M.Si., pada Senin (19/05/2025).
Pelatihan ISPO dijadwalkan selama enam hari, mulai 19 hingga 24 Mei 2025, dengan sasaran utama para pekebun sawit swadaya yang direkomendasikan oleh dinas perkebunan dari berbagai wilayah melalui Data Rekomendasi Teknis (Rekomtek). Tujuan utama pelatihan ini adalah memperluas akses para pekebun terhadap praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan kebun sawit berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Dr. Syahrial Abdi menekankan pentingnya transformasi pola pikir dalam pengelolaan perkebunan sawit. Ia menyampaikan bahwa sudah saatnya pekebun meninggalkan pola lama yang kurang terarah dan mulai menerapkan pengelolaan yang profesional serta berprinsip pada keberlanjutan.
“Persoalan utama di lapangan bukan hanya soal hasil panen, tetapi bagaimana pekebun memahami prinsip-prinsip budidaya dan manajemen lahan secara menyeluruh. Pelatihan ini menjadi momentum strategis untuk mentransformasi kebun sawit menjadi usaha yang produktif dan kompetitif,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan dirancang secara komprehensif melalui kombinasi antara sesi teori di kelas dan praktik langsung di lapangan. Dengan demikian, para peserta tidak hanya memahami konsep ISPO secara konseptual, tetapi juga dapat melihat dan menerapkan langsung pengelolaan sawit yang ideal. Materi yang disampaikan mencakup teknik budidaya, pengelolaan lingkungan, serta aspek hukum dan bisnis.
Dalam suasana penuh semangat, Dr. Syahrial menutup pidato pembukaannya dengan sebuah pantun motivasi yang mengundang senyum para peserta:
“Sate ayam pakai ketupat,
Makan di atas papan.
Tetap fokus dan jaga semangat,
Selamat belajar enam hari ke depan.”
Melalui pelatihan ini, diharapkan semakin banyak pekebun yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dalam mengelola kebun sawit secara berkelanjutan. Inisiatif ini menjadi bagian penting dalam mendukung upaya nasional menuju industri kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berdaya saing global.