MCI, Raja Ampat | Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno bersama Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke stasiun transmisi TVRI di Pulau Saonek, Kabupaten Raja Ampat, Kamis, (29/5/2025).
Stasiun transmisi Pulau Saonek merupakan salah satu dari 199 stasiun transmisi TVRI di seluruh Indonesia yang masuk dalam program Digitalization Broadcasting System (DBS) dari Kementerian Komdigi.
Program ini adalah modernisasi pemancar dan studio studio TVRI Nasional serta TVRI penyiaran daerah melalui skema pembiayaan dana pinjaman dari Pemerintah Perancis.
Stasiun transmisi Pulau Saonek dijaga oleh 2 orang tenaga operator dan belum beroperasi karena baru saja menyelesaikan renovasi sarana prasarana sehingga terlihat baru dan siap menerima instalasi peralatan pemancar begitu program DBS dijalankan.
Direktur Utama LPP TVRI,nIman Brotoseno mengatakan, TVRI memiliki kewajiban memperluas coverage penyiaran terutama wilayah terpencil seperti Raja Ampat yang sekaligus menjadi destinasi wisata prioritas.
“Saat ini coverage penyiaran televisi di seluruh wilayah Papua adalah yang terendah di Indonesia, yakni hanya 14 persen dari coverage populasi,” dikutip dari siaran pers, Kamis (29/5/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan TVRI mendampingi Komisi VII DPR RI yang dalam kunjungan kerja reses di Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (28/5/2025).
Baca juga…
Polda DIY Tetapkan Tiga Tersangka Kasus TKD Maguwoharjo
Sementara Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dalam rapat yang digelar berharap, TVRI akan segera membangun stasiun di Papua Barat Daya.
“Selama ini penyiaran TVRI di wilayah ini masih dipegang oleh stasiun TVRI Papua Barat,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Dirut LPP TVRI, Iman Brotoseno menambahkan, masyarakat Papua Barat Daya berhak memperoleh akses informasi pembangunan dari Pemerintah pusat dan daerah, termasuk hiburan dan berita.
“Dengan menaikkan coverage penyiaran di wilayah Papua menunjukan negara hadir dalam pelayanan publik ke masyarakat Papua,” pungkas Iman. (*K).