mediacitraindonesia.com – Gunungkidul, DIY Pemerintah Kabupaten Gunungkidul resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta dan Politeknik LPP Yogyakarta. Kerja sama ini bertujuan memperkuat sinergi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta sektor pertanian dan perkebunan di Gunungkidul.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Gunungkidul dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia menekankan bahwa sinergi ini tidak hanya bergerak di bidang pendidikan, tetapi juga sebagai wadah diskusi dalam mencari solusi pembangunan daerah.
“Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui penelitian dan pengabdian masyarakat. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat menemukan solusi konkret untuk pembangunan daerah,” ujar Sri Suhartanta.
MoU dengan Sekolah Tinggi APMD Yogyakarta menitikberatkan pada bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat. Ketua Sekolah Tinggi APMD Yogyakarta, Sutoro Eko Yunanto, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Bupati Gunungkidul ke kampus APMD beberapa waktu lalu.
“Kami melihat adanya kesenjangan pembangunan yang harus segera diatasi. Melalui kerja sama ini, kami ingin turut serta dalam penguatan kapasitas aparatur desa serta masyarakat Gunungkidul agar lebih mandiri dan berdaya saing,” jelasnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyambut baik kerja sama ini dan berharap aparatur desa juga dapat terlibat dalam program pendidikan yang dirancang bersama Sekolah Tinggi APMD.
“Kami ingin memastikan sektor-sektor yang potensial untuk dikembangkan agar mendapatkan dukungan akademik yang kuat. Dengan demikian, pembangunan di Gunungkidul dapat berjalan lebih optimal,” ungkap Sunaryanta.
Sementara itu, MoU dengan Politeknik LPP Yogyakarta lebih difokuskan pada bidang pendidikan dan pengajaran di sektor pertanian dan perkebunan, termasuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, Muhammad Mustangin, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung pengelolaan sumber daya alam di Gunungkidul agar lebih produktif dan berkelanjutan.
“Politeknik LPP telah berdiri sejak tahun 1950 dan memiliki pengalaman dalam pengembangan pertanian serta perkebunan. Kami berharap MoU ini menjadi langkah awal yang konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gunungkidul,” tegasnya.
Sebagai langkah nyata, Sunaryanta mengusulkan program penanaman karet di Gunungkidul untuk meningkatkan produktivitas lahan dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami ingin kerja sama ini tidak hanya sebatas di atas kertas, tetapi dapat segera ditindaklanjuti dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
MoU ini akan berlaku selama lima tahun ke depan dan diharapkan dapat menjadi pijakan kuat bagi peningkatan kualitas SDM serta pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di Gunungkidul.