MCI – Gunungkidul, DIY | Suasana di Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, memanas. Puluhan warga turun ke jalan dan menggelar aksi protes di depan kantor kalurahan pada Rabu (14/05/2025). Mereka mendesak pemerintah kalurahan segera menyelesaikan proyek renovasi lapangan desa yang hingga kini mangkrak dan justru rusak parah setelah dilakukan pengurukan.
Lapangan yang dulunya menjadi pusat aktivitas warga, kini tampak seperti lahan terlantar. Tanah urukan tidak dirapikan, gundukan tidak rata, dan tak ada kejelasan kapan pembangunan akan dilanjutkan. Kondisi ini memicu kekecewaan warga yang merasa aspirasi mereka diabaikan.
“Kami kecewa berat. Dulu lapangan ini bisa digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat, sekarang malah jadi rusak parah dan tidak bisa dimanfaatkan sama sekali,” kata Dewo, salah seorang warga yang ikut berdemo.
Baca juga :
Menurutnya, progres renovasi baru mencapai sekitar 40 persen. Namun pekerjaan tampak terhenti tanpa penjelasan memadai kepada warga. Ia menilai Pemerintah Kalurahan Pampang telah lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya.
“Kami hanya menuntut satu hal: selesaikan pembangunan lapangan ini! Jangan abaikan hak masyarakat yang ingin ruang publik yang layak,” tegas Dewo.
Dalam aksi tersebut, warga membawa berbagai poster dengan tulisan keras dan sindiran pedas terhadap pemerintah kalurahan. Beberapa di antaranya berbunyi:
- “Desaku Bukan Lahan Korupsi”
- “Ra iso mimpin, mudun!”
- “Apik-apik mbok rusak, karepmu piye?”
- “Dipaksa sehat di desa yang sakit.”
Poster-poster itu dipasang di sekitar area lapangan dan kantor kalurahan sebagai bentuk simbolik perlawanan terhadap apa yang mereka anggap sebagai kelalaian dan ketidakseriusan pemerintah desa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Kalurahan Pampang terkait tuntutan warga maupun progres lanjutan renovasi lapangan tersebut.
Warga menegaskan, jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat, aksi serupa akan kembali digelar dengan skala yang lebih besar.