MCI – Gunungkidul, DIY | Pemerintah Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul terus berupaya menghadirkan ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat. Setelah tahun lalu menuntaskan pembangunan area parkir dan panggung senam, kini rest area Patung Sapi di Padukuhan Sumber Mulyo siap dilengkapi dengan fasilitas baru berupa jogging track, playground, kios kuliner, dan area UMKM.
Lurah Kepek, Bambang Setyawan Budi Santoso, dalam wawancara pada Rabu (3/9/2025) menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan hasil kolaborasi dana keistimewaan (Danais) Yogyakarta dan dana desa. “Tahun ini kita lengkapi dengan jogging track, playground, serta kios-kios kuliner. Harapannya, rest area Patung Sapi bisa jadi pusat olahraga, pusat budaya, sekaligus ruang tumbuhnya UMKM,” ujarnya.
Fasilitas Baru dan Ekonomi Warga
Bambang menambahkan, rest area Patung Sapi sudah menjadi pusat kegiatan warga sejak dibangun. Pasca pandemi, kawasan ini kembali ramai dengan aktivitas senam, kuliner, hingga kegiatan UMKM. “Sekarang jogging track setiap pagi dan sore ramai dipakai warga, bahkan ada yang datang dari luar Kepek. Selain itu, kuliner seperti angkringan, soto, hingga kupat tahu mulai menggeliat. Ada perputaran ekonomi baru,” katanya.
Model kios kuliner berbasis kontainer yang dikelola BUMDes Gemilang juga menjadi daya tarik. Dengan biaya sewa hanya Rp75 ribu per bulan, para pedagang kecil diberi kesempatan berjualan tanpa beban biaya tinggi. “Kami ingin masyarakat pemula punya tempat usaha yang layak. Sewa murah, kebersihan tetap dijaga, ekonomi bisa bergerak,” jelas Bambang.
Kesempatan untuk Semua Warga
Menurut Bambang, rest area ini terbuka bagi siapa pun, termasuk pedagang kecil dan penjual keliling. Syaratnya pun sederhana, cukup melampirkan fotokopi KTP dan KK bagi warga lokal. Sementara bagi pedagang dari luar Kepek, kesempatan juga tetap diberikan. “Kami tidak membatasi hanya warga sini. Silakan pedagang dari luar pun bergabung, yang penting tertib, menjaga kebersihan, dan tidak membebani dengan biaya tinggi,” paparnya.
Selain kios kontainer, pihak kalurahan juga menyiapkan konsep kuliner lesehan berbasis tenda-tenda sederhana. Konsep ini direncanakan akan mulai berjalan pada akhir Oktober atau November 2025. “Kami ingin suasananya seperti pasar rakyat, sederhana tapi hidup. Ada gorengan, pecel, atau kuliner khas yang bisa dinikmati semua lapisan,” kata Bambang.
Harapan ke Depan
Dengan adanya fasilitas baru ini, Lurah Kepek berharap rest area Patung Sapi tidak hanya menjadi tempat singgah atau ikon desa, tetapi juga benar-benar memberi manfaat ekonomi, budaya, dan kesehatan bagi masyarakat. “Kami selangkah demi selangkah ingin menjadikan rest area Patung Sapi sebagai pusat aktivitas. Ada olahraga, ada budaya, ada UMKM yang tumbuh. Semua bisa merasakan manfaatnya,” tutupnya.