MCI – Gunungkidul, DIY | Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, usai peristiwa dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah di wilayah tersebut pada Rabu (29/10/2025).
Kasus ini melibatkan peserta didik SMK Negeri 1 Saptosari dan SMP Negeri 1 Saptosari, yang diketahui mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tim gabungan dari Puskesmas Saptosari, RSUD Saptosari, dan Dinas Kesehatan Gunungkidul langsung diterjunkan untuk melakukan penanganan cepat.
Puluhan Siswa Dirawat, Ratusan Diperiksa
Berdasarkan data sementara, 36 siswa datang memeriksakan diri ke Puskesmas Saptosari, sementara 18 siswa lainnya harus menjalani perawatan di RSUD Saptosari dengan gejala ringan. Meski demikian, seluruh siswa kini dilaporkan dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan medis.
Pendataan awal mencatat terdapat 476 siswa di SMK N 1 Saptosari dan 186 siswa di SMP N 1 Saptosari. Tim kesehatan masih memperbarui jumlah pasti siswa yang terdampak sembari menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Gunungkidul.
BGN Bertindak Cepat, Dapur SPPG Planjan Dihentikan Sementara
Koordinator Regional MBG DIY, Gagat Widyatmoko, menyampaikan bahwa BGN bergerak cepat begitu menerima laporan insiden tersebut. Pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menelusuri penyebab kejadian.
“BGN mengirimkan tim monitoring untuk mendampingi investigasi di lapangan, berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua, serta menghentikan sementara operasional dapur SPPG Planjan-Saptosari guna evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan dan distribusi makanan,” ujar Gagat, Kamis (30/10/2025).
Ia menegaskan bahwa penghentian sementara ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian, sekaligus bentuk komitmen BGN menjaga keamanan pangan dan kualitas gizi di seluruh wilayah layanan MBG.
“Kami memastikan seluruh peserta didik yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang memadai, dan sebagian besar sudah membaik,” imbuhnya.
Hasil Uji Laboratorium Masih Menunggu
Sementara itu, hasil pemeriksaan laboratorium terkait sampel makanan dan bahan olahan dari dapur SPPG masih dalam proses. Dinas Kesehatan Gunungkidul memastikan hasil akan diumumkan setelah seluruh tahapan investigasi selesai.
BGN menegaskan pihaknya akan menindak tegas bila ditemukan kelalaian dalam pengolahan atau distribusi makanan.
“Keselamatan peserta didik selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang kami ambil,” tegas pernyataan resmi BGN.
Dengan investigasi yang masih berlangsung, publik menanti hasil akhir dari penyelidikan yang akan menentukan apakah peristiwa ini murni kecelakaan pangan atau akibat kelalaian dalam proses penyajian makanan di dapur SPPG Planjan.


 
 
 
 
 
 

 
							











