MCI – Gunungkidul, DIY | Di sudut sepi Dusun Kemorosari, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, terdapat sebuah rumah reyot yang dindingnya lapuk dimakan usia. Di tempat yang jauh dari kata layak itulah, Kusmiyati (39) dan sang suami, Baryadi, berjuang menjalani hidup dalam keterbatasan.
Sudah satu tahun terakhir Kusmiyati mengidap diabetes. Tubuhnya melemah, namun semangatnya tetap kuat. Setiap hari dilaluinya dengan ketabahan, meski lantai tanah dingin, atap bocor, dan dinding rapuh menjadi saksi penderitaan mereka.
“Bu Kusmiyati tidak pernah meminta-minta. Beliau hanya diam, menjalani hidup dengan harapan kecil, mungkin suatu hari akan ada yang peduli,” ungkap salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Harapan itu akhirnya datang pada Rabu pagi (21 Mei 2025). Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, turun langsung mengunjungi rumah Kusmiyati. Kunjungan itu merupakan respons cepat dari laporan warga tentang kondisi rumah tak layak huni dan kesehatan Kusmiyati yang kian menurun.
“Kami mendapat laporan adanya warga dengan rumah tak layak huni dan dalam kondisi sakit, baik fisik maupun psikis. Kami tidak tinggal diam,” ujar Bupati Endah.
Bupati menjelaskan, dari total 16.538 rumah tidak layak huni di Gunungkidul, pihaknya memprioritaskan penanganan bagi warga dalam kondisi paling darurat, termasuk mereka yang sakit dan hidup tanpa keluarga.
Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan besar. Dari total belanja daerah sebesar Rp 1,9 triliun, hanya Rp 300 miliar yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini membuat pemerintah harus lebih selektif dalam memberikan bantuan.
“Ini yang perlu dipahami bersama. Mari kita berdiskusi dan mencari solusi bersama. Setiap bantuan akan terus diupayakan dengan semangat kolaborasi,” tegas Bupati Endah.
Kisah Kusmiyati adalah satu dari ribuan wajah kemiskinan yang masih ada di Gunungkidul. Ia bukan hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi juga uluran empati dari sesama. Karena di balik rumah reyot dan tubuh yang sakit, masih tersimpan harapan dan kekuatan untuk bertahan hidup.