MCI – Gunungkidul, DIY |1 November 2025,
Sabtu pagi yang cerah di Pantai Kukup, Gunungkidul, menjadi saksi semangat luar biasa puluhan pesepeda asal Solo yang menempuh jarak puluhan kilometer dalam kegiatan Gowes Soba. Rombongan yang berjumlah 24 orang ini bukan pesepeda muda penuh tenaga, melainkan para lansia tangguh berusia antara 55 hingga 76 tahun.
Mereka memulai perjalanan dari kawasan Solo Baru dan mengakhiri etape di Pantai Kukup, salah satu pantai eksotis di pesisir selatan Yogyakarta. Meski usia sudah tidak muda lagi, semangat mereka justru menular bagi siapa pun yang menyaksikannya.

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Heri Sumanto, pesepeda tertua berusia 76 tahun. Dengan wajah sumringah dan napas yang masih teratur meski baru saja menempuh jarak jauh, Heri mengaku menikmati setiap kayuhan pedal.
“Saya sangat senang. Kuncinya jangan dipaksa, harus dinikmati. Kalau bersepeda itu harus enjoy, bukan untuk disiksa,” ujarnya sembari tertawa ringan di antara rekan-rekannya.
Menurut Heri, olahraga seperti bersepeda tidak hanya menjaga kebugaran tubuh, tapi juga menyehatkan pikiran. Ia bahkan menuturkan bahwa medan menanjak dan jalur panjang justru menjadi tantangan yang membuatnya merasa muda kembali.

“Kalau kita ini sudah umur 70-an, ya pasti berat. Tapi justru di situ seninya. Kalau nggak dikayuh, sepeda juga berat. Jadi harus tetap bergerak. Yang penting, jangan menyerah,” tambahnya.
Rute yang mereka tempuh kali ini memang tidak mudah. Dari Solo hingga Gunungkidul, rombongan harus melintasi jalur berbukit yang menuntut stamina tinggi. Namun, semua rintangan itu terbayar tuntas saat mereka disambut indahnya panorama laut selatan.
Menurut Haryanto Praseyo, penasehat Gowes Soba, kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin komunitasnya. Selain untuk menjaga kesehatan, juga menjadi ajang silaturahmi dan motivasi bagi anggota.
“Yang tua-tua saja mau olahraga, masak yang muda kalah dengan yang tua. Ini pesan kami untuk generasi muda agar tidak malas bergerak. Olahraga itu penting, bukan hanya untuk fisik tapi juga mental,” tegasnya.

Komunitas Gowes Soba sendiri berdiri di Solo dengan anggota aktif sekitar 25 hingga 30 orang. Mereka rutin melakukan kegiatan bersepeda lintas kota, bahkan pernah menempuh rute hingga ke Pulau Bali. Dalam beberapa kegiatan, mereka juga mendapat dukungan dari sponsor sepeda listrik yang membuat perjalanan lebih menyenangkan bagi peserta lanjut usia.
Meski tubuh mungkin tak lagi sekuat dulu, semangat mereka tetap menyala. Di tengah hiruk pikuk dunia yang serba cepat, para pesepeda lansia ini memberi pelajaran berharga: bahwa usia bukan alasan untuk berhenti bergerak, apalagi berhenti bermimpi.
“Selama masih bisa dikayuh, hidup harus tetap dijalani dengan semangat,” tutup Heri sambil tersenyum di tepi Pantai Kukup, menatap laut yang berkilau di bawah terik matahari.















