Dari Perantau Jadi Tukang Cukur Sukses: Kisah Kamto “The Pioneer”, Pemilik Pioneer Barber yang Bawa Tren Cornrow ke Gunungkidul

Pernah diragukan dan hidup serba kekurangan, Kamto “The Pioneer” kini jadi pelopor gaya rambut modern seperti cornrow dan braidbox di Gunungkidul. Dari perjuangan hidup hingga ketekunan belajar, kisahnya jadi inspirasi bagi banyak perantau yang ingin bangkit dan membangun kampung halaman.

MCI – Gunungkidul, DIY | Di balik deru kendaraan di Jalan Wonosari–Nglipar No.2014, berdiri sebuah barbershop kecil dengan nuansa modern yang kini ramai dibicarakan anak muda. Namanya Pioneer Barber, milik seorang pria yang kisah hidupnya menginspirasi banyak orang: Kamto “The Pioneer”, seorang mantan perantau yang berjuang dari bawah hingga akhirnya dikenal sebagai pelopor gaya rambut cornrow dan braidbox di Gunungkidul.

Namun kesuksesan itu tidak datang dengan mudah. Jauh sebelum dikenal sebagai barber profesional, Kamto pernah melewati masa-masa sulit.

Baca juga :  https://mediacitraindonesia.com/meriah-dan-penuh-keakraban-bidhumas-polda-diy-rayakan-hut-ke-74-humas-polri-dengan-mancing-bareng-wartawan/

“Dulu, mau beli mie ayam aja susah. Bisa dibilang sebulan sekali baru bisa makan itu. Anak minta es krim pun saya cuma bisa diam, karena memang belum mampu,” kenangnya dengan mata yang sedikit berkaca.

Kehidupan yang serba terbatas tak membuat Kamto menyerah. Di tengah keterbatasan, ia menanamkan tekad untuk mengubah nasib. Dari hasil kerja serabutan di perantauan, ia mulai menabung sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya pada Januari 2019, lahirlah Pioneer Barber, yang ia dirikan dengan modal keberanian dan keinginan kuat untuk membuktikan diri.

Awalnya, Kamto mengaku sempat merasa minder karena kemampuan mencukurnya belum sebaik barber lain di Gunungkidul.

“Dulu saya pikir, siapa yang mau cukur di tempat saya? Tapi saya terus belajar — dari potong rambut biasa, coloringsmoothingperming, sampai keratin treatment. Akhirnya saya menemukan passion saya di model cornrow dan braidbox,” ujarnya sambil tersenyum.

Kini, Kamto bukan hanya bisa membeli mie ayam untuk keluarga, tapi juga membuka lapangan kerja bagi orang lain. Hidupnya jauh lebih baik, penuh syukur, dan terus berkembang.

Dengan semangat pantang menyerah, Kamto The Pioneer terus berinovasi. Ia belajar teknik braiding secara otodidak dari video dan komunitas online. Perlahan, namanya mulai dikenal. Pelanggan datang bukan hanya dari Nglipar, tapi juga dari Wonosari, Semin, hingga Luar Gunungkidul.

“Saya pengin Gunungkidul juga punya tren rambut yang kekinian. Jangan kalah sama kota besar,” tambahnya mantap.

Kini, Pioneer Barber bukan sekadar tempat cukur, tapi juga ruang kreatif tempat anak muda mengekspresikan gaya. Interiornya dibuat sederhana tapi berjiwa muda — dengan mural dinding, musik hip-hop, dan suasana santai yang memancarkan energi positif.

Setelah enam tahun berjalan, Pioneer Barber menjadi simbol perjuangan dan keberanian untuk berubah. Kamto pun punya mimpi lebih besar: membuka kelas pelatihan barber profesional agar anak-anak muda Gunungkidul bisa mandiri tanpa harus meninggalkan kampung halaman.

“Saya dulu belajar dari nol. Sekarang saatnya saya berbagi. Biar makin banyak anak muda yang bisa sukses tanpa harus jauh dari keluarga,” tutup Kamto The Pioneer dengan senyum penuh rasa syukur.

Alamat Pioneer Barber:
📍 Jl. Wonosari – Nglipar No.2014, Ngliyan, Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55852

💈 Cornrow, Braidbox, Coloring, Smoothing, Perming, Keratin — semua ada di satu tempat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *