MCI – Gunungkidul, DIY |Senin, 14/07/2025. Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gunungkidul untuk tahun ajaran 2025/2026 resmi berakhir. Namun, hasilnya membawa kabar memprihatinkan: sebanyak 20 SMP swasta di wilayah ini tidak mendapatkan satu pun pendaftar.
Fenomena ini menjadi perhatian serius karena dari total 106 SMP yang ada, 45 di antaranya merupakan sekolah swasta. Sementara itu, lulusan SD tahun ini hanya berjumlah 7.903 anak, sedangkan daya tampung SMP mencapai 9.216 kursi. Ketimpangan jumlah ini sejak awal telah memunculkan potensi minimnya pendaftar, terutama di sekolah yang kalah dalam hal fasilitas dan popularitas.
Kondisi ini membuat sekolah swasta berada di posisi yang paling terdampak. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak sekolah, mulai dari promosi hingga sosialisasi langsung ke masyarakat, namun tetap tidak membuahkan hasil.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, S.Pd., M.Pd., menyatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan sejumlah solusi. Salah satu alternatifnya adalah membuka kembali pendaftaran secara offline.
“Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah membuka pendaftaran secara offline. Kalau tidak ada ya nanti akan kita tinjau ulang kembali. Apakah mungkin dilakukan regrouping atau bagaimana, nanti kita lihat,” ujar Nunuk dalam pesan suara kepada wartawan saat di konfirmasi Senin, 14/07/2025.
Berikut daftar 20 sekolah swasta yang tercatat tidak mendapat siswa baru pada tahun ajaran ini:
- SMP Muhammadiyah 1 Gedangsari
- SMP Muhammadiyah 2 Gedangsari
- SMP Al Hikmah Karangmojo
- SMP Margaluhur Karangmojo
- SMP Pembangunan Karangmojo
- SMP Muhammadiyah Unggulan Ashidiq Ngawen
- SMP IT Darrul Maghfiroh
- SMP Muhammadiyah 1 Nglipar
- SMP PGRI Playen
- SMP Taman Dewasa Playen
- SMP Baitul Quran Ponjong
- SMP Pembangunan Ponjong
- SMP Persatuan Ponjong
- SMP Taman Dewasa Tambakromo
- SMP Bhinakarya Rongkop
- SMP Muhammadiyah Rongkop
- SMP Gotong Royong Semin
- SMP Pembangunan Semin
- SMP Sanjaya Tepus
- SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari
Saat ini, Dinas Pendidikan terus berupaya mencari solusi agar sekolah-sekolah tersebut tidak kehilangan fungsi layanan pendidikan. Alternatif seperti regrouping atau konsolidasi kelembagaan menjadi opsi yang juga akan dikaji lebih lanjut.