MCI – Gunungkidul, DIY | Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul terus berinovasi demi mewujudkan kemandirian desa. Lurah Pacarejo menegaskan, meskipun saat ini Dana Keistimewaan (Danais) masih mengalir, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi jika suatu saat dana tersebut berkurang atau bahkan tidak lagi ditransfer ke desa.
Salah satu strategi yang ditempuh adalah pembangunan kawasan pertanian modern berbasis green house. Program ini sudah berjalan dan menghasilkan panen perdana dengan pendapatan mencapai Rp16 juta hanya dalam waktu dua bulan. “Panen perdana green house dengan masa tanam 62 hari berhasil memberi income Rp16 juta. Dari keberhasilan itu, kami menambah dua unit green house baru berukuran 10 x 50 meter dengan kapasitas 3.000 pohon,” ujar Lurah Pacarejo.
Berdasarkan perhitungan, satu unit green house mampu menghasilkan sekitar Rp30 juta per tahun. Dengan adanya tambahan unit baru, desa semakin optimistis membangun kemandirian ekonomi. “Kalau Pacarejo disebut sebagai desa mandiri, itu harus nyata. Artinya, meski tanpa Danais atau Dana Desa, desa tetap bisa hidup dan membiayai dirinya sendiri,” tegasnya.
Saat ini, Pendapatan Asli Desa (PADes) Pacarejo tercatat sekitar Rp250 juta per tahun. Namun, pemerintah desa menargetkan pada 2027 pendapatan meningkat menjadi Rp500 juta, dan pada 2029 diharapkan bisa melonjak hingga Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar. Sumber pendapatan tersebut berasal dari BUMDes, bagi hasil, serta inovasi ekonomi lokal yang terus dikembangkan.
“Visi kami adalah Pacarejo berkemajuan, dengan misi mengeksplorasi potensi desa untuk sebesar-besarnya pemberdayaan masyarakat. Green house adalah salah satu wujud nyata agar Pacarejo benar-benar mandiri, tidak hanya di atas kertas,” pungkasnya penuh optimisme.