MCI – Gunungkidul, DIY | Pemerintah Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul menggelar acara pengambilan sumpah dan pelantikan pamong kalurahan pada Selasa, 22 Juli 2025 pukul 14.00 WIB bertempat di Balai Kalurahan Mulo.
Acara ini menandai pelantikan Karyanto sebagai Ulu-ulu dan pengambilan sumpah Fajar Anugrah sebagai staf pamong Kalurahan Mulo, setelah keduanya lolos tahapan seleksi tertulis dan praktik yang dilaksanakan di SMKN 2 Wonosari pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Lurah Mulo, Sugiyarto menyampaikan bahwa seleksi diikuti oleh 25 peserta, terdiri dari 13 pelamar posisi Ulu-ulu dan 12 pelamar staf. Mayoritas berasal dari wilayah Kalurahan Mulo, dengan hanya dua orang peserta dari luar, yaitu dari Siraman dan Condongcatur.
“Kami berharap Mas Karyanto dan Mbak Fajar bisa menggantikan pamong sebelumnya yang telah purna tugas, dan mampu bekerja sama serta menyatu dengan para pamong yang sudah ada. Ini penting untuk memperkuat SDM pemerintahan Kalurahan Mulo,” ujar Sugiyarto.
Plt. Panewu Wonosari, Emmanuel Krisno Juwoto, S.Sos., turut memberikan sambutan dan menekankan pentingnya komitmen terhadap sumpah jabatan. “Mulai hari ini, saudara-saudara resmi mengemban amanah dari masyarakat. Tugas pamong adalah melayani, bukan dilayani. Saya mendampingi proses pengisian pamong dari awal hingga akhir agar berjalan transparan dan akuntabel,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPMKP2KB Kabupaten Gunungkidul, Drs. Sujarwo, M.Si., menyampaikan pesan mendalam tentang esensi menjadi seorang pamong. Ia menegaskan bahwa jabatan pamong bukan sekadar posisi struktural, melainkan peran sosial yang menuntut kedekatan dan penerimaan dari masyarakat.
“Pamong itu harus bisa diterima masyarakat. Dihormati karena kerja nyatanya, disayangi karena kepeduliannya, dan dipercaya karena integritasnya. Kalau pamong hanya bisa memerintah tanpa bisa ngemong, itu tanda bahaya,” tegas Sujarwo.
Dengan pelantikan ini, Pemerintah Kalurahan Mulo berharap kinerja pelayanan publik semakin meningkat, serta memperkuat peran pamong dalam membangun desa berbasis gotong royong dan kedekatan sosial.