Kapal Nelayan Terbalik di Pantai Nglolang, Satu ABK Belum Ditemukan

Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Baron Terjunkan 25 Personel Lakukan Pencarian di Perairan Kemadang

MCI – Gunungkidul, DIY | Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan selatan Gunungkidul. Sebuah kapal nelayan bernama Putra Pratama terbalik dihantam gelombang besar di Pantai Nglolang, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Dalam insiden tersebut, satu Anak Buah Kapal (ABK) dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.

Menurut laporan resmi Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Baron, kapal tersebut tengah digunakan dua nelayan untuk menarik jaring krendet di perairan yang cukup dekat dengan bibir pantai. Namun, gelombang tinggi datang secara tiba-tiba dan menghantam kapal hingga terbalik.

Salah satu ABK bernama Sugito (38), warga Tenggang, Kemadang, berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi pantai, meski mengalami luka akibat terbentur batu karang. Ia segera dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara rekan satu kapalnya, Supomo (36), warga Sumuran RT 04/RW 03, Kemadang, hingga kini belum ditemukan.

“Kami langsung menurunkan 25 personel untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, dibantu warga nelayan setempat. Kondisi gelombang yang tinggi menjadi kendala utama dalam operasi SAR hari ini,” ungkap Marjono, Kepala Satuan Rescue Wilayah II Satlinmas Baron, saat dikonfirmasi di posko.

Baca juga :  https://mediacitraindonesia.com/kebakaran-hebat-hanguskan-rumah-di-gedangsari-diduga-akibat-korsleting-saat-isi-daya-ponsel/

Hingga siang hari, tim gabungan dari Satlinmas Rescue, nelayan, dan warga sekitar masih berupaya menyisir pantai dan perairan menggunakan perahu tradisional. Selain mencari korban, tim juga mengevakuasi puing-puing kapal yang terdampar di tepi pantai.

“Fokus utama kami saat ini adalah menemukan korban yang belum diketahui keberadaannya. Kami juga mengimbau nelayan untuk sementara waktu berhati-hati dan memperhatikan kondisi gelombang sebelum melaut,” tambah Marjono.

Kecelakaan laut di wilayah pantai selatan Gunungkidul bukan pertama kalinya terjadi. Cuaca yang tidak menentu serta ombak besar kerap menjadi ancaman bagi nelayan yang beraktivitas di sepanjang pesisir selatan, terutama di kawasan Kemadang dan sekitarnya.

Operasi pencarian akan dilanjutkan hingga korban ditemukan. Satlinmas Rescue mengingatkan masyarakat pesisir agar selalu memperhatikan peringatan gelombang tinggi dari BMKG sebelum beraktivitas di laut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *