MCI – Gunungkidul, DIY | Ribuan petani dari 18 kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul memadati Bangsal Sewokoprojo, Rabu (24/9/2025), dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional. Peringatan ini menjadi ajang kebersamaan sekaligus refleksi perjuangan petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah maupun nasional.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menjelaskan bahwa Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September sesuai Keputusan Presiden Nomor 169 Tahun 1963. Tanggal tersebut bertepatan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria, yang menjadi tonggak perjuangan petani Indonesia melawan ketidakadilan agraria warisan kolonial.
“Peringatan Hari Tani tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bahwa petani adalah ujung tombak penyedia pangan. Tahun ini kami mengemas perayaan secara sederhana namun tetap penuh makna,” katanya.
Berbagai kegiatan digelar, mulai dari Pekan Tani Gunungkidul, lomba cipta menu pangan, gerakan pangan murah, pelatihan dan penanaman anggrek, senam bersama, lomba lukis poster, sarasehan hingga doa bersama. Acara ini juga melibatkan lebih dari 1.000 petani dan penyuluh pertanian yang hadir dengan semangat kebersamaan.
Tema Hari Tani Nasional tahun 2025 menekankan pada ketahanan petani menghadapi krisis iklim. Strategi adaptasi seperti diversifikasi tanaman, pemanfaatan informasi cuaca, dan inovasi teknologi pertanian berkelanjutan menjadi fokus utama. Dengan langkah itu, petani diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan meski menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Gunungkidul turut hadir dan menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah bagi petani lokal. Ia menekankan bahwa momentum Hari Tani harus menjadi penggerak inovasi dan kerja nyata untuk kesejahteraan petani serta kemandirian pangan di Gunungkidul.
Dengan semangat peringatan ini, para petani Gunungkidul diharapkan terus berinovasi, menjaga kemandirian pangan, dan memperkokoh peran mereka sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional.