MCI – Gunungkidul, DIY | Senin (06/10/2025) – Tidak semua masyarakat memahami apa sebenarnya makna dari TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Padahal, program ini menjadi salah satu bentuk nyata kedekatan antara TNI dan rakyat dalam membangun bangsa dari tingkat paling dasar yaitu desa.
TMMD bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga wujud sinergi dan gotong royong antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan di pedesaan.
Apa Itu TMMD?
TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral yang melibatkan TNI, pemerintah daerah, serta masyarakat desa. Tujuannya adalah mempercepat pemerataan pembangunan, memperkuat semangat kebersamaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, penyediaan air bersih, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), hingga kegiatan non-fisik berupa penyuluhan, pelatihan keterampilan, dan pembinaan masyarakat.
Program ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1980 dengan nama ABRI Masuk Desa (AMD). Seiring perubahan zaman dan nama institusi, pada tahun 2007 program ini resmi berganti menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), yang hingga kini terus berjalan setiap tahun di berbagai daerah Indonesia.
Siapa Pelaksananya?
Pelaksana kegiatan TMMD adalah prajurit TNI dari berbagai matra yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Untuk Kabupaten Gunungkidul, pelaksanaan TMMD tahun 2025 ini dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan.
Kapan dan Di Mana TMMD Dilaksanakan?
TMMD di Kabupaten Gunungkidul tahun ini akan dilaksanakan di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, dan akan resmi dibuka pada Rabu, 8 Oktober 2025 mendatang.
Program ini akan berlangsung selama 30 hari, di mana prajurit TNI akan tinggal bersama masyarakat desa untuk membangun berbagai infrastruktur yang menjadi kebutuhan utama warga.
Pra-TMMD: Awal Gotong Royong TNI dan Warga
Menjelang pembukaan resmi, personel Kodim 0730/Gunungkidul telah melaksanakan kegiatan pra-TMMD sejak Rabu, 1 Oktober 2025.
Dalam kegiatan ini, sejumlah prajurit bersama warga Kalurahan Candirejo melakukan kerja bakti membersihkan area, menyiapkan material, serta membuka akses jalan yang akan menjadi lokasi pembangunan.
Dukuh Candirejo, Wagino, mengatakan bahwa kegiatan pra-TMMD menjadi langkah awal yang penting sebelum TMMD resmi dimulai.
“Kami sangat berterima kasih kepada TNI, khususnya Kodim 0730/Gunungkidul. Program ini sangat membantu masyarakat kami. Pembangunan jalan, rumah layak huni, dan air bersih sangat dibutuhkan warga,” ujar Wagino.
Ia menambahkan, selama pra-TMMD, warga dan prajurit bahu-membahu menyiapkan lokasi kerja agar kegiatan utama bisa berjalan lancar pada hari pelaksanaan nanti.
“Kami ikut gotong royong, menyiapkan bahan dan lokasi pembangunan sebelum TMMD dibuka tanggal 8 Oktober,” imbuhnya.
TMMD hadir karena masih banyak wilayah di Indonesia, termasuk di Gunungkidul, yang belum tersentuh pembangunan secara merata. Melalui TMMD, pemerintah dan TNI berupaya mempercepat pemerataan pembangunan serta memperkuat ketahanan sosial dan semangat nasionalisme di desa-desa. Program ini juga menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat — prajurit hadir tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan.
Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, menegaskan bahwa TMMD merupakan bentuk pengabdian TNI kepada rakyat.
“Program ini lahir dari rakyat, dikerjakan bersama rakyat, dan hasilnya untuk rakyat. Kami, TNI, akan selalu berada di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan TMMD ke-2025 ini, Kodim 0730/Gunungkidul menargetkan tiga program utama, yaitu:
- Pembangunan jalan cor rabat beton untuk mempermudah akses ekonomi warga,
- Penyediaan sarana air bersih di lima titik lokasi,
- Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi masyarakat kurang mampu.
Selain pembangunan fisik, TMMD juga akan diisi kegiatan non-fisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, sosialisasi kesehatan, dan pelatihan keterampilan masyarakat desa.
Gotong Royong untuk Negeri
Melalui TMMD, semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat kembali dihidupkan.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan nasional tidak hanya bergantung pada kebijakan pusat, tetapi juga bisa tumbuh dari sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan warga desa.
“TMMD adalah bentuk bakti TNI untuk negeri. Dari desa, kita bangun Indonesia,” pungkas Letkol Inf Roni Hermawan.
