MCI – Gunungkidul, DIY | Kalurahan Gari resmi membuka partisipasinya dalam Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya Kabupaten Gunungkidul 2025 yang digelar di RTH Semanu mulai hari ini, Sabtu (20/9/2025), hingga Senin (22/9/2025). Sebanyak 25 kalurahan rintisan budaya turut meramaikan ajang prestisius ini.
Lurah Gari, Widodo, menegaskan bahwa keikutsertaan Kalurahan Gari tahun ini mengusung tema besar “Digitalisasi Kebudayaan”. Tema tersebut dipilih sebagai jawaban atas tantangan zaman yang semakin maju tanpa melupakan akar tradisi.
“Hari ini kami hadir bukan hanya untuk menampilkan warisan budaya, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa budaya bisa berdampingan dengan teknologi. Digitalisasi adalah jembatan agar generasi muda tetap mencintai tradisi,” ungkap Widodo dalam sambutannya.
Dalam stand Kalurahan Gari, ditampilkan lima bidang potensi, yakni adat tradisi, seni, bahasa & sastra, teknologi tradisional, serta tata ruang cagar budaya. Semua potensi ini dikemas modern dengan pendekatan digital.
Pengunjung dapat mengakses website khusus berisi video dokumentasi kegiatan budaya, menggunakan 9 tablet interaktif yang tersedia di stand, serta menikmati akses wifi Deganet—ikon teknologi kebanggaan masyarakat Gari.
Selain menampilkan kekayaan budaya, Gari juga memperlihatkan piagam penghargaan, prestasi yang pernah diraih, serta identitasnya sebagai Desa Anti Korupsi yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Widodo menambahkan bahwa inovasi ini adalah wujud komitmen Kalurahan Gari dalam melestarikan budaya sambil menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.
“Kami ingin Gari menjadi contoh bahwa desa bisa menjaga tradisi sekaligus beradaptasi dengan dunia digital. Harapannya, budaya kita semakin dicintai, tidak hanya di Gunungkidul, tetapi juga oleh masyarakat luas,” tutur Widodo.
Dengan pameran ini, Kalurahan Gari tidak hanya menatap masa kini, tetapi juga menyiapkan masa depan budaya yang lebih inklusif dan modern, agar warisan leluhur tetap lestari sepanjang zaman.