Dua Bangkai Penyu Ditemukan Membusuk di Pantai Sepanjang Gunungkidul, Diduga Terbawa Ombak

Petugas Satlinmas evakuasi dan kubur dua penyu berukuran besar demi kenyamanan pengunjung, Sabtu siang (2/8/2025).

MCI – Gunungkidul, DIY |Dua bangkai penyu dalam kondisi membusuk ditemukan terdampar di kawasan Pantai Sepanjang, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul pada Sabtu (2/8/2025) siang. Penemuan tersebut dilakukan oleh petugas Satlinmas Rescue Wilayah II Baron saat melakukan patroli rutin di sepanjang bibir pantai.

Koordinator Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Marjono, menyampaikan bahwa kedua penyu tersebut ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB dalam keadaan sudah mati dan mulai membusuk. Kedua bangkai hewan laut tersebut ditemukan di atas bebatuan karang setelah terbawa ombak ke tepi pantai.

“Petugas langsung menepikan dan mengecek kondisi penyu. Ternyata keduanya sudah dalam kondisi membusuk, sehingga segera kami kuburkan di area pasir,” jelas Marjono, Sabtu siang.

Berdasarkan data dari laporan Satlinmas, penyu pertama berukuran sekitar panjang 25 cm dan lebar 20 cm dengan bobot sekitar 25 kilogram. Sementara penyu kedua berukuran jauh lebih besar, dengan panjang sekitar 70 cm dan lebar 60 cm, serta bobot mencapai 80 kilogram.

Baca juga :  https://mediacitraindonesia.com/misteri-hilangnya-wisatawan-di-pantai-siung-hari-ketujuh-pencarian-masih-nihil/

Kondisi keduanya cukup memprihatinkan dengan luka di bagian kepala dan tubuh, meski jenis penyu belum dapat dipastikan.

Evakuasi dilakukan dengan cara mengubur bangkai penyu di pasir pantai guna menghindari aroma tidak sedap dan mengganggu kenyamanan para wisatawan. Petugas mengonfirmasi bahwa tindakan tersebut juga merupakan bagian dari prosedur standar penanganan satwa laut mati di kawasan wisata.

“Langkah cepat ini kami ambil demi kenyamanan dan keamanan pengunjung yang sedang menikmati liburan di Pantai Sepanjang,” imbuh Marjono.

Meski penyebab kematian belum dapat dipastikan, para petugas menduga penyu-penyu tersebut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar. Luka di tubuh juga membuka kemungkinan adanya faktor alami atau gangguan lain seperti terjerat jaring atau terkena benda keras.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *