MCI – Sleman, DIY | Puluhan ibu rumah tangga dan pelaku UMKM di Kampung Emas Krapyak IX, Seyegan, Sleman, antusias mengikuti pelatihan pembuatan hijab bermotif ecoprint, sebuah teknik pewarnaan kain menggunakan daun dan bahan alami. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui pendekatan ramah lingkungan dan kearifan lokal.
Program ini diselenggarakan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Departemen Pendidikan Vokasi UNY, khususnya Prodi Sarjana Terapan Tata Busana, yang telah mendampingi Kampung Emas Seyegan sejak 2023 sebagai laboratorium pemberdayaan masyarakat. Teknik ecoprint dipilih karena mudah dipelajari, bernilai seni tinggi, dan memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan bagi warga desa, terutama mereka yang berlatar belakang pendidikan dasar.
Dr. Nur Kholifah, M.Pd., selaku ketua tim pelaksana, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang sebagai pintu masuk keterampilan baru yang bisa langsung diterapkan dan dikembangkan menjadi usaha mandiri. “Hijab ecoprint adalah produk yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan punya peluang besar di pasar digital,” ujarnya.
Pelatihan dilaksanakan selama beberapa hari dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), melibatkan tahapan identifikasi kebutuhan, pelatihan teknik ecoprint, pendampingan, hingga evaluasi produk. Para peserta belajar mulai dari pemilihan daun, pre-treatment kain, hingga teknik penguapan (steam) untuk menciptakan motif alami yang estetis. Daun jati, jarak, dan jambu menjadi beberapa pilihan favorit untuk bereksperimen membuat pola.
Baca juga : https://mediacitraindonesia.com/polda-diy-salurkan-1-954-paket-makan-bergizi-gratis-ke-siswa-kulonprogo/
Antusiasme peserta terlihat tinggi selama sesi praktik. Produk hijab buatan mereka dinilai berdasarkan presisi, warna, dan keunikan, dengan skor rata-rata di atas 4,3 dari skala 5. “Kami baru tahu ternyata daun di sekitar rumah bisa jadi hijab cantik. Saya jadi semangat bikin lagi dan jual,” ungkap Rina, salah satu peserta.
Selain aspek produksi, tim UNY juga memberikan pelatihan strategi pemasaran digital, agar produk hijab ecoprint ini bisa dipasarkan melalui media sosial dan e-commerce. Tim dosen dan mahasiswa aktif mendampingi setiap proses, dari penyusunan modul pelatihan hingga pendampingan teknis dan strategi branding produk.
Program ini sejalan dengan visi “UNY Berdampak” dan “Diktisaintek Berdampak”, menunjukkan peran nyata perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat. Hijab ecoprint menjadi simbol transformasi kreativitas lokal menjadi potensi ekonomi yang memberdayakan perempuan secara mandiri.
Ke depan, pelatihan ini akan dikembangkan menjadi usaha kelompok dan bagian dari wisata edukatif berbasis tekstil ramah lingkungan. Tim UNY juga merencanakan pelatihan lanjutan untuk produk turunan seperti syal, tas, dan aksesori lainnya, dengan harapan keterampilan yang dimiliki warga terus berkembang dan menjadi sumber penghidupan jangka panjang.